Sabtu, 07 September 2019

Kisah Pejuang Bidikmisi


                 "PEJUANG BIDIKMISI"
     singkat cerita aku lolos sbmptn 2019 di universitas pendidikan indonesia dengan program studi kewirausahaan kampus tasikmalaya dan berstatus calon pelamar bidikmisi. Itu artinya tidak serta merta aku lolos sbm dan bisa mendapatkan begitu saja. Tidak semudah itu kawan! ada beberapa prosedur yang harus aku ikuti untuk mendapatkan beasiswa bidikmisi nya. Setelah hari H pengumuman kelulusan sbm,malam harinya aku sudah mulai mencari info2 seputar upi.

   Keesokan harinya di pagi  hari setelah bangun tidur, sebelum beranjak ke kamar mandi,seperti biasa aku mengecek layar ponsel ku terlebih dahulu (kebiasaan generasi milenial) dan ada pesan whatsapp masuk dari teman ku,dia memberikan link grup agar aku join ke grup camaba sbmptn 2019 upi kamda tasik. Begitu kaget nya aku ketika membuka WA grup yang sudah ramai dengan obrolan mengenai info verifikasi bidikmisi di upi, yang akan di selenggarakan besok hari tepat nya tanggal 11 juli 2019. Tanpa basa-basi aku langsung beranjak ke kamar mandi dan segera menunaikan sholat subuh, lalu aku bergegas mengurus kelengkapan dokumen &persyaratan yang harus di bawa.

    Pada hari itu juga aku merasa cemas sekali,aku sibuk berkutat dengan dokumen-dokumen. Satu per satu persyaratan sudah mulai aku lengkapi, hingga tak terasa adzan dzuhur berkumandang. Itu artinya aku harus segera mengemasi  semua perlengkapan yang harus di bawa,setelah melaksanakan sholat dzuhur aku bersiap untuk berangkat &mengecek kembali satu per satu dokumen nya, dilanjut dengan mengemasi pakaian dan membawa uang secukup nya atau seada adanya. Setelah dirasa sudah siap aku pun berpamitan dengan orang rumah,lalu bergegas pergi ke stasiun bojong gede menggunakan sepeda bermotor.

     Setelah sampai di stasiun,ku titipkan motor ku di tempat penitipan motor. Lalu perjalanan ku di lanjut dengan menggunakan krl (kereta listrik) menuju ke stasiun lenteng agung dengan menempuh jarak beberapa menit,aku pun tiba  di stasiun LA  sembari memesan ojek untuk mengantarkan ku ke tempat travel bus bernama 'Baraya Travel'. Sesampainya disana  waktu menunjukan pukul 5 sore, akupun langsung memesan tiket perjalanan ke bandung, dan aku duduk di tempat penungguan sembari menunggu kedatangan bus nya,terlihat di sekeliling ku ada beberapa orang yang keliatan nya sudah lebih awal menunggu nya.

    selepas shalat magrib,tak lama dari itu bus pun sudah datang dan kami para penumpang bersiap untuk menaiki bus.  Bus pun mulai melesat pergi dengsn membawa para penumpang nya,aku duduk di dekat jendela bus,sepanjang perjalanan tidak henti-henti nya aku memikirkan perhitungan keuangan,setelah di hitung-hitung uang ku tidak akan cukup untuk bertahan hidup di bandung. Dari situ aku gelisah,sedih,cemas dan diam-diam aku menangis tanpa sepengetahuan penumpang lain karena lampu mobil nya dimatikan. Aku tidak henti-henti nya berdoa memohon agar segala urusan hamba dilancarkan ,berbagai usaha telah aku coba,aku Meminta bantuan kepada adik dan sepupu ku untuk mengisi saldo ovo untuk keperluan grab. Setidak nya itu dapat menghemat keuangan ku yang terbatas, jam menunjukkan pukul 21.30 wib,itu artinya sebentar lagi aku akan sampe  di bandung. Aku mulai bertanya ke penumpang di samping ku mengenai pemberhentian di bandung yang kira-kira dekat dengan upi. Perbincangan pun terjadi,namun aku masih bingung dengan daerah yang akan ku kunjungi,bagaimana tidak, aku belom pernah sama sekali ke bandung dan ini first time ku ke sana. 

   Dan yang membuat ku cemas bukan hanya masalah daerah yang masih awam akan tetapi posisi ku saat itu sendiri tidak ada yg mendampingi ku malam hari di kota bandung yang cukup dingin untuk mencari alamat kosan sodara ku. Dan pertolongan pun datang, ketika bus sedang berhenti di rest area,segelintir penumpang turun dan sebagian lagi di dalam. Salah satu penumpang bus perempuan paruh baya menawarkan bantuan kepada ku. Tanpa pikir panjang aku pun mengiyakan ajakan ibu tadi,untuk ikut turun bersama, tidak terlintas sedikit pun pikiran negatif terhadap ibu tersebut. Yang aku tahu allah mendengar doa ku dan memberikan pertolongan lewat ibu tersebut. Sesampai nya aku di bandung,aku turun bersama ibu tersebut. Ibu tersebut merupakan orang asli bandung dan bekerja sebagai dosen.  Dan ibu tersebut salah satu penumpang yang naik bus bersama ku saat di baraya travel. Sembari berjalan menghampiri mobil jemputan ,aku banyak diceritakan perihal kota bandung. Aku dan ibu tersebut menaiki mobil yang dibawa oleh anak laki-laki nya. 

   Di tengah perjalanan ibu tersebut membeli ayam goreng untuk hidangan kami makan malam di rumah nya. Sesampainya di rumah ibu tersebut aku dipersilahkan masuk dan kami bertiga pun makan bersama di rumah nya. Sambil sedikit berbincang -bincang, aku sangat kaku sekali ketika makan dan mengobrol bersama mereka,rasa nggak enakan menguasai tubuh ku. Namun ibu dan anak nya sangat menyambut hangat kedatangan ku. Sebetulnya ibu tersebut menyuruhku  untuk menginap saja di rumah nya. Agar bsk pagi diantarkan ke upi, karena kebetulan jarak rumah beliau ke upi cukup dekat, namun karena rasa gak enakan sudah menjalar di tubuh ku,aku pun menolak dengan halus ajakan ibu tersebut. Dan akhirnya aku diantarkan oleh anak ibu tersebut ke alamat kosan saudaraku denggan menggunakan sepeda motor, dan saat aku mau berpamitan, ibu tersebut memberikan identitas nama &alamat nya,dan aku baru tau nama beliau yaitu ibu Arlina. Lalu kami pun menembus dingin nya malam di kota bandung dan waktu sudah menunjukkan pukul 12 malam. Di sepanjang perjalanan aku pun  tiada henti-henti nya mengucap syukur karena masih ada orang baik yang menolong ku. Sekitar 10 menit lebih aku pun sudah sampai di depan kosan saudara ku.

    Aku pun tak luput untuk mengucapkan terima kasih kepadanya. Setelah sampai di depan pagar,  aku pun menelpon ka mia sepupu nya ka shofi yang se kosan dengan nya. Karena pintu gerbang di kunci aku menunggu beberapa menit sambil terus menelpon ka mia yang mungkin sudah tertidur karena kelamaan menunggu (maafkan aku ). Selang beberapa menit telpon pun diangkat dan terdengar suara kunci yang digerak-gerak kan. Akhirnya ka mia membuka kan gerbang nya dan kami pun  masuk ke kosan sembari berbincang-bincang hangat di malam hari. Waktu sudah menunjukan pukul 1 malam itu tanda nya aku harus  segera tidur karena bsk nya aku harus berangkat pagi-pagi dari rumah. Keesokan hari nya selepas sholat subuh aku bergegas mempersiapkan dokumen yang harus dibawa, setelah dirasa sudah beres aku bergegas pergi  menggunakan grab dari rumah ke upi kurang lebih memakan waktu setengah jam. Diperjalanan tubuh ku mengigil karena suhu yang cukup dingin padahal aku sudah memakai jaket.

   Tapi tetap saja dingin (nembus ampe ke tulang-tulang 😂). Akhirnya aku sampe  di depan tulisan upi,tepatnya di dekat masjid al-furqon upi, terlihat segelintir orang yang memakai seragam putih abu memenuhi kawasan tersebut. Aku pun berkenalan dengan salah satu siswi dari sma lain yang sama-sama mengikuti seleksi bidikmisi, lalu kami berjalan sambil berbincang-bincang menuju gedung achmad sanusi. Terlihat halaman gedung yang sudah terisi oleh ratusan pelamar bidikmisi dengan di temani oleh segelintir para orang tua yang sedang melihat putra putri nya tengah memperjuangkan mimpi nya. Disana  terlihat panitia sedang mengatur barisan pendaftar per prodi, aku pun harus terpisah dengan teman yang tadi karena kami beda prodi. Aku pun menyesuaikan barisan di kamda tasik. Setelah semua pendaftar berbaris dengan rapi, satu per satu prodi pun mulai memasuki gedung.  Setelah kami menempati tempat duduk yang sudah disediakan, kami pun di berikan arahan & informasi seputar bidikmisi, setelah itu kami mulai memasuki tahap seleksi berkas . Di tiap prodi sudah dipersiapkan 1 juri & asisten nya untuk mengecek satu per satu perlengkapan berkas kami.

  Ketika pengarahan aku tersadar akan perkataan salah satu panitia tadi. Perihal SKTM nya wajib diketahui &ditandatangani oleh pihak kecamatan serta harus yang terbaru dikeluarkan. Aku pun tersadar & panik ketika mengetahui sktm ku hanya ditandatangani sampai desa saja dan itu pun keluaran 2018 bukan 2019. Dari situ aku udah pasrah dan sempat ingin menyerah,rasa ketakutan akan tidak lolos nya aku mulai menyerang. Aku pun dengan cepat menelpon bapaku agar segera mengurus sktm secepatnya, namun hari baik tidak berpihak kepada ku. Karena di daerah kantor desa sedang mengalami pemadaman lampu yang cukup lama. Itu artinya sktm tidak bisa dibuat hari ini &paling tidak besok hari sudah mulai beroperasi. Ya apa mau dibuat,aku sudah pasrahkan saja semuanya kepada allah swt dan senantiasa berdoa untuk dilancarkan segala urusan ku.  Dan tibalah giliran ku menghadap juri penilai, aku mulai menyerahkan berkas sembari di lontarkan beberapa pertanyaan dalam sesi wawancara. Setelah selesai wawancara aku pun memberi tahu dan menceritakan semua kendala ku kepada tim juri bahwa surat sktm ku tidak memenuhi persyaratan. Lalu tim juri berkata sebaik nya harus segera dilengkapi persyaratan sktm.

    Karena dikhawatirkan pihak yang berwenang akan menolak dokumen ku. Untuk itu aku di suruh untuk menghubungi pihak lbm nya terkait apakah ada info susulan penyerahan berkas yang kurang lengkap. Aku pun langsung mengabari pihak lbm tasik dan menceritakan permasalahan terkait sktm ku dan akhirnya pihak upi menginfokan akan ada perpanjangan waktu sampai hari esok. Dan jam 3 sore adalah batas terakhir pengumpulan (syukurlah dalam hati ku). Keesokan hari nya aku masih menunggu kabar sktm dari ayah ku. Tepat selesai sholat dzuhur,adik ku mengirimi dokumen nya dengan di scan. Karena pengiriman lewat jne akan sangat tidak mungkin bakal terkirim hari ini karena jarak ciamis-bandung cukup lama. Maka men scan dokumen adalah jalan satu-satu nya. Tanpa lama-lama aku bergegas men print dokumen nya &langsung melesat ke upi dengan menggunakan grab. Pukul 2 siang aku tiba di upi dan aku berlari menuju gedung BAAK, sampailah aku di gedung nya.dan langsung menyerahkan berkas nya (alhamdulillah)
    Singkat cerita aku sudah pulang ke bogor,selang beberapa hari menunggu pengumuman aku perbanyak ibadah & mempasrahkan semua hasil nya kepada allah swt. Tepat H-1 pengumuman kelulusan hp ku rusak,aku langsung menyerahkan hp ku ke toko service hp,karena aku tau besok malam pengumuman kelulusan nya,jadi mau tidak mau aku harus merelakan 1 hari tanpa bermain hp. Dalam hatiku berteriak cobaan apalagi yang akan ku hadapi. Aku berusaha untuk berhusnudzon & mengambil hikmah nya, mungkin ini cara allah agar dalam waktu 1 hari itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan ibadah kepadanya. Dan besok harinya ku isi hari-hari dengan memperbanyak ibadah. Tepat pada malam hari selepas isya aku mengambil ponsel ku dan alhamdulillah hp ku sudah normal kembali,aku mulai membuka grup calon bidikmisi. Terlihat beberapa pesan whatsapp  ku sedang ramai-ramai nya, ku lihat ada segelintir temanku yang sedang berbahagia akan kelolosan nya mendapat bm dan sebagian lagi teman ku ada yang bersedih akan kegagalan nya. Lantas bagaimana dengan kabar ku?  Ya aku mulai membuka web nya dan disana tercantum nama ku dengan predikat "Lolos bidikmisi"alhamdulillah,Aku sangat terharu sekali mendengar kabar tersebut. Aku mulai tersadar di balik kesulitan tang kuhadapi selalu ada kemudahan yang menyertai. Terima Kasih ya allah 💚🙏

  Salah satu alasan ku mengikuti program bidikmisi adalah saya hanya tidak mau menyusahkan dan menjadi beban bapa ku. Karena ku tau bapa ku masih punya tanggungan adik dan kakak ku yang masih butuh banyak biaya. Setidaknya dengan program ini aku bisa mengurangi beban orang tua. 

   Ku ucapkan terima kasih kepada kalian yang menyempatkan waktunya untuk membaca blogg ku. Aku harap kisah ku bisa menginspirasi &memotivasu kalian agar tidak mudah menyerah dalam menggapai impian. So, apabila ada salah kata dan tutur bahasa yang kurang cocok. Mohon untuk dimaafkan dan bisa kalian koreksi agar saya bisa memperbaiki nya sehingga ke depan nya blogg ku bisa menjadi lebih baik lagi 
See you 💚
Sampai jumpa di bllog ku selanjut nya 👋

1 komentar:

  1. Kereenn.. terimakasih sharingnya kak <3 semoga besok aku bisa nyusul lolos bidik misi/beasiswa .aaminn

    BalasHapus